Minggu, 21 Oktober 2012

DEFINISI KARATE





Definisi Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah Kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” (pinyin: kongshou).

ARTI DARI “ KARA ”

Karate-do adalah sebuah seni bela diri istimewa yang berasal dari Okinawa. Sekalipun pada masa lampau pernah dibingungkan dengan tinju Cina karena penggunaan huruf Cina “Kara” pada namanya yang paling depan. Pada kenyataannya ratusan tahun lampau belajar dan latihan para master dan para ahli yang mengambil tempat di Okinawa, sudah dilakukan yang terus dipelihara, dibentuk dan disempurnakan hingga menjadi seni bela diri yang tersatukan sebagaimana yang ada hari ini. Benar, karena itulah, adalah hal yang jelas yang menunjukkan karate-do sebagai sebuah seni bela diri Okinawa.

Seseorang bisa bertanya-tanya mengapa huruf Cina “kara’” bisa digunakan hingga begitu lama. Sebagaimana aku membahasnya pada bagian ’’Pengembangan Karate-do’’, aku percaya bahwa pada masa itu di Jepang pengaruh budaya Cina sedang pada puncaknya. Banyak ahli bela diri yang mengadakan perjalanan ke Cina untuk belajar tinju Cina. Dengan pengetahuan mereka yang baru, mereka mengubah seni bela diri yang sudah ada, yang disebut Okinawa-te, dengan membuang hal yang buruk dan memasukkan hal yang baik kedalamnya, sehingga menjadikannya sebuah seni yang lebih baik. Dapat diperkirakan mereka menggunakan ’’kara’’ (dengan huruf Cina) dan memberikan nama yang baru. Di Jepang saat itu (bahkan saat ini) banyak orang yang sangat terkesan pada budaya luar. Tidaklah sulit membayangkan penghargaan yang tinggi untuk apapun yang berasal dari Cina pada saat itu. Bahkan pada saat penulis masih muda, tidak adanya perabot dan perlengkapan buatan Cina disatu rumah adalah suatu masalah serius yang mempengaruhi kehidupan sosial beberapa keluarga yang terpandang. Dengan latar belakang inilah, alasan memilih huruf Cina “kara’”, yang bermakna ’’Cina’’, sebagai sebuah masalah yang mudah namun unik telah jelas. Mengikuti tradisi sebelumnya, penulis tetap menggunakannya sebagaimana pada masa lampau.

Arti yang pertama dari kara menjelaskan bahwa karate adalah sebuah teknik yang mengijinkan seseorang untuk mempertahankan dirinya sendiri dengan tangan kosong dan tinju tanpa menggunakan senjata.

Kedua, sama dengan cermin bersih yang memantulkan bayangannya tanpa cela, atau sebuah lembah yang amat sunyi yang menggaungkan suara, jadi orang yang belajar karate-do haruslah membersihkan dirinya dari kesombongan dan pikiran-pikiran jahat, hanya dengan sebuah pikiran dan batin yang jernih dia dapat memahami apa yang diterimanya.

Berikutnya, dia yang akan belajar karate-do harus selalu berusaha didalam penuh kerendahan hati dan diluar bersikap kesatria. Namun begitu, sekali dia memutuskan untuk berdiri karena alasan demi keadilan, maka dia harus menunjukkan keberaniannya dengan perkataan,’’Sekalipun jika ada sepuluh juta lawan, aku akan maju!’’. Demikianlah, dia bagaikan batang bambu hijau : kosong didalamnya, jujur dan tulus, tidak egois, kesatria dan menahan hawa nafsunya. Makna ini juga terkandung dalam kara pada karate-do.

Akhirnya, pada arah yang paling mendasar, isi dari alam semesta adalah kekosongan (kara) dan kekosongan adalah isi itu sendiri. Ada begitu banyak seni bela diri: judo, kendo, sojitsu (teknik tombak), bojitsu (teknik tongkat) dan lain-lain. Tetapi dasar dari semua seni ini adalah sama dengan dasar pada karate-do. Tidaklah berlebih-lebihan untuk dikatakan bahwa faham yang asli dari karate-do adalah menjadi satu dengan semua dasar seni bela diri. Isi adalah kekosongan, kekosongan adalah isi itu sendiri. “Kara” pada karate-do juga mempunyai arti ini.


FILOSOFI KARATE




Karate sangat dipengaruhi oleh Filosofi yang harus di pahami dan di mengerti oleh para Senpai (pelatih/instruktur) maupun Kohai (siswanya). Agar mereka mencapai DO (jalan yang sebenarnya). Untuk mencapai DO maka para Karateka harus senantiasa memiliki :

1.      REI (sikap saling menghormati)
2.      MEIKYO (berpikir positif)
3.      MUGA (berkonsentrasi penuh)
4.      USHIN (melekat pada ajaran)
5.      SHUBAKU (senantiasa berhati lembut)
6.      TAI NO SEN (senantiasa memiliki inisiatif)
7.      KEIKO (rajin)

Apabila filosofi dipraktekan maka akan lahir para Karateka yang disiplin, jujur, percaya diri, sehat dan kuat. Hal ini amat relevan bagi profil prajurit yang harus tanggap, tangguh dan berani. Bagi para Karateka yang telah menjiwai latihan Karate secara sungguh-sungguh melalui latihan yang terus menerus dan teratur akan menemukan MYO (rahasia yang tersembunyi) berupa lahirnya intuisi, kekuatan fisik dan spiritual yang terkadang tidak dapat dicerna dengan akal sehat seperti mampu memecahkan benda-benda keras (SHIWARI), SINKANG (melompat tinggi) dan memiliki kekuatan super sebagaimana yang dialami para leluhur beladiri Karate.

Benar apa yang diucapkan Gichin Funakoshi bahwa Tuhan telah menciptakan alam dan tubuh manusia dengan berbagai tujuan. Tetapi barang siapa yang menggunakan kepalan tangan tanpa tujuan yang mulia dan perhitungan yang matang maka ia akan kehilangan harga dirinya di hadapan Tuhan dan manusia.

ARTI LAMBANG FORKI


       Arti dan Makna Logo FORKI BENTUK : Segi Lima dengan garis atas dan garis bawah membentuk sudut ARTI : Segi Lima melambangkan olahraa Karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate. Tujuh buah lingkaran berwarna mera, melambangkan keolaragaan Karate dan Sapta Prasetya FORKI WARNA : Dasar kuning dengan kombinasi hitam diatas dengan tulisan FORKI berwarna putih dan huruf K berwarna hitam, serta warna merah pada tujuhbuah lingkaran yang terletak dibawah gambar dibawah huruf K. ARTI : Warna kuning melambangkan keagungan Warna hitam melambangan keteguhan tekad Warna merah melambangkan keberanian Warna putih melambangkan kesucian Gambar huruf K berwarna hitam menggambarkan seorang Karate-Ka yang sedang siap sedia.